Subscribe:

Kamis, 25 Juli 2013

Makan Kalap Saat Sahur dan Buka Puasa, Awas Makin Gemuk dan Gampang Sakit



Tidak sedikit orang yang merasakan kenaikan berat badan saat Ramadan. Secara logika seharusnya karena frekuensi makan berkurang, penambahan berat tak terjadi. Kenyataannya banyak orang yang tidak sadar pemicu mereka makin gemuk tak lain karena suka makan kalap saat sahur dan buka puasa.

"Saat berbuka puasa, orang cenderung lebih suka makan karbohidrat sederhana (nasi putih, mie instan) dan maunya cari yang manis. Karena terbiasa gula darahnya rendah (saat tidak makan dan minum), banyak makanan manis jadi tergoda. Saat mengonsumsi makanan manis, gula darah cepat naik, tapi cepat juga turunnya sehingga lebih cepat lapar. Membuat ingin makan lagi dan lagi," urai praktisi gaya hidup sehat yang kini mengasuh konsultasi diet & fitness di Wolipop, dr. Phaidon L. Toruan saat diwawancara beberapa waktu lalu.

Proses penurunan berat badan saat berpuasa sulit terjadi jika saat berbuka, Anda lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori dibandingkan sayur dan buah. Bukan hanya makin gemuk saja, makan kalap saat sahur dan buka juga bisa menyebabkan Anda mudah jatuh sakit.

Praktisi Yoga dan Food Combining, Erikar Lebang, dalam buku terbarunya 'Food Combining di Bulan Ramadan' mengatakan makanan dengan konsentrasi lemak tinggi atau berbasis protein bukan yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat sahur dan buka. Makanan-makanan tersebut sama seperti makanan yang terlalu lama diproses, padat tepung-gula, minuman berbasis susu, kopi, teh, sirup, soda dapat membuat sampah makin menumupuk di tubuh.

Makanan-makanan tersebut menjadi sampah karena sangat sulit dicerna oleh tubuh. Tumpukan sampah ini akan terakumulasi di usus besar dan terjebak dalam jangka waktu lama karena upaya pembersihan normal tubuh tidak mampu melakukannya.

"Sampah akan membusuk dan mengeras membuat harmoni usus besar perlahan-lahan terganggu. Pembusukan akan menghasilkan gas yang berbalik merusak sistem cerna, bahkan sels tubuh yang akhirnya mengganggu fungsi kesehatan secara menyeluruh," urai Erikar dalam buku yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas itu.

Oleh karena itulah Erikar menyarankan agar mereka yang belum pernah mencoba food combining, melakukan metode ini saat puasa. Berdasarkan pengalamannya, banyak pelaku combining yang merasakan hal lebih baik ketimbang saat mereka masih sahur dan berbuka dengan makanan tinggi lemak dan yang terlalu lama diproses.


***

-Biolo WSC
-Biolo World Slimming Capsule
-Slimming Capsule Biolo
-Biolo Slimming Capsule
-Pelangsing Herbal 

Sabtu, 06 Juli 2013

Ada 2 Jenis Rasa Lapar, Mana yang Membuat Tubuh Sulit Langsing?


Kegemukan dan obesitas adalah hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanan yang berlebihan. Saat timbul hasrat untuk makan, tidak selalu karena seseorang benar-benar lapar.

Ada dua jenis rasa lapar. Pertama lapar fisik, yaitu lapar yang timbul karena memang secara jam biologis tubuh Anda sudah memerlukan makanan sebagai penyedia energi. Lapar fisik datang secara bertahap dan bisa dipuaskan dengan makanan.

Kedua, lapar emosi. Rasa lapar ini datang secara tiba-tiba dan biasanya timbul karena seseorang ingin menghilangkan emosi negatif dalam dirinya. Padahal secara fisik, perut masih terasa kenyang. Bahayanya, lapar emosi tidak mudah dipuaskan hanya dengan makan dalam porsi yang cukup. Seseorang yang lapar secara emosional akan terus makan sampai makanan habis, atau hingga dirinya merasa nyaman.

Tapi apa yang terjadi setelah itu? Perut merasa kekenyangan, mual bahkan bisa timbul rasa bersalah karena sudah makan terlalu banyak. Bentuk lapar emosi juga bisa bermacam-macam. Tidak selalu berkaitan dengan emosi seperti sedih, marah, kesal, lelah atau suntuk.

"Ada yang namanya craving dan sober. Ini adalah bentuk-bentuk dari emotional eating," ujar Master Hypnolangsing Juli Triharto saat berbincang di tempat prakteknya MindSlim Program di Kemang Square, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (25/06/2013).

Juli menjelaskan, sober adalah keadaan dimana seseorang 'siuman' dari ketidaksadarannya setelah makan banyak. Juli menjelaskan, "Dia makan tidak terkontrol, makanan habis, kelelahan, kekenyangan, kembali lagi ke keadaan sober. Tapi nanti dia makan lagi, lelah, kenyang, balik lagi. Begitu terus."

Sementara craving ada keadaan mirip ketagihan atau kecanduan terhadap makanan. Seseorang tahu dirinya sudah kenyang. Tapi begitu bertemu makanan favoritnya, sebut saja cokelat, es krim atau ayam goreng, dia sulit untuk berhenti makan karena ketagihan.

"Seperti kecanduan para merokok dan minuman beralkohol saja, tapi ini makanan," jelasnya.

Lapar yang berbahaya dan harus diatasi adalah lapar secara emosi. Maka dari itu, kemampuan membedakan rasa lapar ini diperlukan untuk membantu mempercepat penurunan berat badan. Melatih kemampuan tubuh ini bisa dilakukan dengan hypnolangsing, atau kini lebih dikenal dengan istilah MindSlim Program. Metode pelangsingan dengan hipnosis ini dilakukan melalui proses identifikasi dan edukasi pikiran bawah sadar kepada seseorang yang bermasalah dengan berat badan.

Dalam bukunya yang berjudul 'The Secret of Slimming Hypnolangsing', Juli menyebutkan bahwa hypnolangsing adalah sistem pemrograman pikiran. Anda memprogram pikiran dengan kebiasaan baru yang sehat, sehingga dapat berhenti bermasalah dengan berat secara permanen.