Subscribe:

Rabu, 04 September 2013

Cara Merampingkan Perut Setelah Melahirkan


Untuk ibu yang bingung dengan masalah lingkar pinggang yang membesar setelah kelahiran, ada tips untuk mengecilkan perut setelah melahirkan. Banyak wanita bingung memilih cara yang paling tepat untuk mengembalikan bentuk aslinya. Sebagian besar ibu melakukan program diet, tapi itu tidak baik untuk ibu pasca melahirkan, karena ibu postpartum perlu gizi yang cukup untuk menyusui, sangat penting untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.
Menurut pakar kesehatan Prof Raul Artal dari Saint Louis University, Upaya untuk mengembalikan bentuk tubuh dengan diet ketat tidak baik, bahkan dapat mengakibatkan berbagai penyakit, seperti diabetes dan masalah jantung. Berdasarkan beberapa survei bahwa wanita mempertahankan berat badan setelah melahirkan akan membuat perut buncit.
Lalu bagaimana cara mengecilkan perut setelah melahirkan yang paling aman dan efektif ?
Sebenarnya ada banyak metode tanpa harus menjalani latihan ketat dan diet. Berikut adalah beberapa tips untuk mengecilkan perut setelah melahirkan yang paling aman dan efektif karena telah direkomendasikan oleh para ahli.

1. Menyusui

Selain sangat dianjurkan oleh dokter, menyusui dapat membantu ibu menurunkan berat badan. Karena saat menyusui, seorang wanita dapat membakar lemak hingga 600 kalori per hari atau sama dengan bersepeda selama satu jam kata Dr Raul.

2. Konsumsi Buah Dan Sayur

Seorang ibu yang menyusui membutuhkan gizi yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan bayi dan ibu sendiri. Oleh karena itu, seorang ibu harus mengkonsumsi banyak buah dan sayuran untuk kebutuhan gizi bayi terpenuhi. Jangan lupa untuk mengukur makanan yang masuk ke dalam tubuh agar bayi bisa tetap sehat.
Berikut adalah beberapa buah-buahan dan sayuran sangat baik untuk Anda konsumsi:
Apel untuk diet sehat, Rumput Laut untuk Berat Badan, Wortel untuk Membantu Diet Sukses.

3. Minum Air Mineral

Air mineral sangat baik untuk orang-orang biasa dan baik untuk ibu yang sedang menyusui. Air mampu mengeluarkan racun dalam tubuh. Lihatlah jika air seni memiliki warna kekuningan itu berarti Anda belum banyak mengkonsumsi air. Oleh karena itu mencoba untuk mengkonsumsi sekitar 10 gelas air setiap hari.

4. Makan Normal Dan Seimbang

Yang harus Anda ingat adalah bahwa Anda sedang menyusui bayi Anda. Anda harus makan 3 kali sehari dengan porsi yang cukup untuk gizi ASI tetap terjaga. Ini lebih baik daripada Anda makan sekali sehari tetapi dengan porsi besar. Cobalah untuk menghindari makanan yang tidak sehat seperti cokelat atau makanan yang digoreng.

5. Berinteraksi Dengan Bayi

Ini adalah hal paling menyenangkan dalam hal pembakaran kalori. Dorong bayi Anda berjalan setiap pagi dan sore dengan kereta dorong. Selain jalan-jalan di pagi hari sangat baik untuk bayi. Metode ini terlihat sepele, tetapi efeknya cukup signifikan.

6. Mengikuti Program Latihan

Yang satu ini adalah opsional karena diperlukan biaya yang terpisah untuk mengikuti program – program  ini.
Baiklah, itu adalah 6 Tips untuk mengecilkan perut ketika habis melahirkan. Semoga tips ini dapat bermanfaat untuk anda semua. salam Langsing Sehat Biolo WSC ;)
***

BIOLO WSC, PELANGSING AMAN, DIET SEHAT, DIET SEHABIS MELAHIRKAN, WSC BIOLO SLIMMING CAPSULE

Sabtu, 24 Agustus 2013

9 Langkah Detoks Sehat Setelah Kalap Makan Saat Lebaran


Salah satu hal yang paling dinanti saat Lebaran adalah tersedianya makanan khas yang hanya disajikan di momen tersebut. Makanan tersebut mulai dari ketupat, opor ayam, rendang, sambal goreng ati, semur ayam, hingga sayur santan, wajib hadir di atas meja makan. 

Setelah berpuasa selama satu bulan, terkadang Anda tidak dapat mengontrol diri ketika menyantap berbagai makanan khas Lebaran tersebut. Belum lagi ketika berkunjung ke sanak saudara, Anda akan disuguhi berbagai macam makanan yang bisa membuat Anda makan hingga lima kali sehari. Yang perlu kita ingat, sebagian besar makanan yang dihidangkan mengandung banyak minyak, lemak, dan gula. 

Maka dari itu tubuh butuh detoksifikasi untuk membuang racun-racun yang didapat dari makanan selama Lebaran tersebut. Dengan mengikuti 9 tips yang dikutip dari Cosmopolitan UK berikut ini, racun-racun dalam tubuh dapat terbuang dengan mudah:

1. Konsumsi banyak cairan
Air yang Anda konsumsi dapat menjaga organ-organ penyaring kotoran yang dihasilkan tubuh seperti ginjal, hati, usus, dan kelenjar getah bening. Namun bukan berarti Anda harus minum air sebanyak-banyaknya, minumlah secukupnya terutama di saat merasa haus. Salah satu cara untuk mendeteksi apakah tubuh cukup terhidrasi adalah bila Anda buang air kecil setiap beberapa jam sekali dan air kencing yang dikeluarkan berwarna bening.

2. Batasi konsumsi kalori
Batasi konsumsi kalori harian Anda menjadi 1.400 - 1.600 kalori per hari. Dengan begitu berat badan Anda akan turun tanpa membuat lemas. Membatasi asupan kalori bukan berarti Anda harus menghilangkannya sama sekali. Bila Anda hanya mengonsumsi 1.200 kalori per hari, tubuh akan mulai membakar otot dan bukan lemak, selain itu akan menyebabkan Anda kekurangan vitamin.

3. Pilih menu sarapan yang sehat
Selama sebulan sebelumnya, kita tidak dapat makan di pagi hari karena berpuasa. Namun begitu puasa selesai, jangan sampai kebiasaan itu terus berlanjut. Anda harus menyisihkan waktu untuk sarapan setiap hari karena melewatkannya justru akan membuat Anda tidak memiliki cukup energi untuk memulai hari. Pilihlah menu yang sehat untuk sarapan seperti buah-buahan dan sayuran segar. 

4. Makan sayuran hijau
Sayuran hijau dapat dikonsumsi secara praktis dan nikmat yaitu dengan membuat smoothies. Blender beberapa sayuran seperti bayam, brokoli, dan wortel dengan rempah-rempah seperti jahe, daun parsley, basil, dan kayu manis. Untuk menambahkan rasa manis, bisa masukan setengah buah apel atau jeruk dan protein yang didapat dari gandum, yogurt, susu kedelai, dan telur putih. Campuran ini menjadi sangat sehat karena mengandung banyak vitamin, mineral, fitokimia, dan antioksidan yang dibutuhkan tubuh. Setiap porsi smoothies mengandung sekitar 300 kalori, sehingga Anda bisa mengonsumsinya 2 hingga 3 porsi sehari.

5. Jangan terlalu kaku 
Terkadang Anda tidak memiliki waktu untuk membuat smoothies atau diharuskan makan di luar karena ada meeting ataupun urusan lainnya. Tidak perlu khawatir, pilihlah menu yang kandungan proteinnya tinggi seperti ikan, ayam tanpa lemak, kacang-kacangan serta gandum utuh dan sayuran yang banyak.

6. Pilih snack
Di saat jeda antara makan siang dan makan malam, seringkali kita merasa lapar. Atasi rasa lapar itu dengan mengonsumsi beberapa snack sehat seperti buah-buahan dan kacang-kacangan, edamame misalnya.

7. Makanan yang Dihindari
Setelah saat Lebaran Anda bisa berkali-kali mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula, kini saatnya kembali hidup sehat. Sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung gula buatan, tepung, nasi, daging berlemak, olahan susu yang tidak non-fat, dan minuman bersoda. 

8. Tetap bergerak
Mungkin Anda tidak terlalu suka berolahraga, tetapi tidak ada salahnya untuk terus bergerak. Melakukan pekerjaan rumah seperti mencuci, mengepel, dan membereskan rumah dapat membuat tubuh melakukan aktivitas fisik. Dengan begitu sirkulasi darah Anda akan kembali lancar dan racun yang ada dalam tubuh terbuang.

9. Jangan hindari makanan yang mengandung gluten 
Meskipun diet gluten-free semakin marak, ahli detoks Dr. Christine Gerbstadt menyarankan untuk tetap mengonsumsi gandum utuh dalam proses detoksifikasi yang Anda lakukan. Gandum utuh dapat berfungsi sebagai penghilang kolesterol. Konsumsi dua porsi kecil sehari.


***
-Biolo WSC
-WSC Biolo Slimming Capsule
-Pelangsing alami

Kamis, 25 Juli 2013

Makan Kalap Saat Sahur dan Buka Puasa, Awas Makin Gemuk dan Gampang Sakit



Tidak sedikit orang yang merasakan kenaikan berat badan saat Ramadan. Secara logika seharusnya karena frekuensi makan berkurang, penambahan berat tak terjadi. Kenyataannya banyak orang yang tidak sadar pemicu mereka makin gemuk tak lain karena suka makan kalap saat sahur dan buka puasa.

"Saat berbuka puasa, orang cenderung lebih suka makan karbohidrat sederhana (nasi putih, mie instan) dan maunya cari yang manis. Karena terbiasa gula darahnya rendah (saat tidak makan dan minum), banyak makanan manis jadi tergoda. Saat mengonsumsi makanan manis, gula darah cepat naik, tapi cepat juga turunnya sehingga lebih cepat lapar. Membuat ingin makan lagi dan lagi," urai praktisi gaya hidup sehat yang kini mengasuh konsultasi diet & fitness di Wolipop, dr. Phaidon L. Toruan saat diwawancara beberapa waktu lalu.

Proses penurunan berat badan saat berpuasa sulit terjadi jika saat berbuka, Anda lebih banyak mengonsumsi makanan tinggi gula dan kalori dibandingkan sayur dan buah. Bukan hanya makin gemuk saja, makan kalap saat sahur dan buka juga bisa menyebabkan Anda mudah jatuh sakit.

Praktisi Yoga dan Food Combining, Erikar Lebang, dalam buku terbarunya 'Food Combining di Bulan Ramadan' mengatakan makanan dengan konsentrasi lemak tinggi atau berbasis protein bukan yang dianjurkan untuk dikonsumsi saat sahur dan buka. Makanan-makanan tersebut sama seperti makanan yang terlalu lama diproses, padat tepung-gula, minuman berbasis susu, kopi, teh, sirup, soda dapat membuat sampah makin menumupuk di tubuh.

Makanan-makanan tersebut menjadi sampah karena sangat sulit dicerna oleh tubuh. Tumpukan sampah ini akan terakumulasi di usus besar dan terjebak dalam jangka waktu lama karena upaya pembersihan normal tubuh tidak mampu melakukannya.

"Sampah akan membusuk dan mengeras membuat harmoni usus besar perlahan-lahan terganggu. Pembusukan akan menghasilkan gas yang berbalik merusak sistem cerna, bahkan sels tubuh yang akhirnya mengganggu fungsi kesehatan secara menyeluruh," urai Erikar dalam buku yang diterbitkan Penerbit Buku Kompas itu.

Oleh karena itulah Erikar menyarankan agar mereka yang belum pernah mencoba food combining, melakukan metode ini saat puasa. Berdasarkan pengalamannya, banyak pelaku combining yang merasakan hal lebih baik ketimbang saat mereka masih sahur dan berbuka dengan makanan tinggi lemak dan yang terlalu lama diproses.


***

-Biolo WSC
-Biolo World Slimming Capsule
-Slimming Capsule Biolo
-Biolo Slimming Capsule
-Pelangsing Herbal 

Sabtu, 06 Juli 2013

Ada 2 Jenis Rasa Lapar, Mana yang Membuat Tubuh Sulit Langsing?


Kegemukan dan obesitas adalah hasil dari kebiasaan mengonsumsi makanan yang berlebihan. Saat timbul hasrat untuk makan, tidak selalu karena seseorang benar-benar lapar.

Ada dua jenis rasa lapar. Pertama lapar fisik, yaitu lapar yang timbul karena memang secara jam biologis tubuh Anda sudah memerlukan makanan sebagai penyedia energi. Lapar fisik datang secara bertahap dan bisa dipuaskan dengan makanan.

Kedua, lapar emosi. Rasa lapar ini datang secara tiba-tiba dan biasanya timbul karena seseorang ingin menghilangkan emosi negatif dalam dirinya. Padahal secara fisik, perut masih terasa kenyang. Bahayanya, lapar emosi tidak mudah dipuaskan hanya dengan makan dalam porsi yang cukup. Seseorang yang lapar secara emosional akan terus makan sampai makanan habis, atau hingga dirinya merasa nyaman.

Tapi apa yang terjadi setelah itu? Perut merasa kekenyangan, mual bahkan bisa timbul rasa bersalah karena sudah makan terlalu banyak. Bentuk lapar emosi juga bisa bermacam-macam. Tidak selalu berkaitan dengan emosi seperti sedih, marah, kesal, lelah atau suntuk.

"Ada yang namanya craving dan sober. Ini adalah bentuk-bentuk dari emotional eating," ujar Master Hypnolangsing Juli Triharto saat berbincang di tempat prakteknya MindSlim Program di Kemang Square, Kemang Raya, Jakarta Selatan, Selasa (25/06/2013).

Juli menjelaskan, sober adalah keadaan dimana seseorang 'siuman' dari ketidaksadarannya setelah makan banyak. Juli menjelaskan, "Dia makan tidak terkontrol, makanan habis, kelelahan, kekenyangan, kembali lagi ke keadaan sober. Tapi nanti dia makan lagi, lelah, kenyang, balik lagi. Begitu terus."

Sementara craving ada keadaan mirip ketagihan atau kecanduan terhadap makanan. Seseorang tahu dirinya sudah kenyang. Tapi begitu bertemu makanan favoritnya, sebut saja cokelat, es krim atau ayam goreng, dia sulit untuk berhenti makan karena ketagihan.

"Seperti kecanduan para merokok dan minuman beralkohol saja, tapi ini makanan," jelasnya.

Lapar yang berbahaya dan harus diatasi adalah lapar secara emosi. Maka dari itu, kemampuan membedakan rasa lapar ini diperlukan untuk membantu mempercepat penurunan berat badan. Melatih kemampuan tubuh ini bisa dilakukan dengan hypnolangsing, atau kini lebih dikenal dengan istilah MindSlim Program. Metode pelangsingan dengan hipnosis ini dilakukan melalui proses identifikasi dan edukasi pikiran bawah sadar kepada seseorang yang bermasalah dengan berat badan.

Dalam bukunya yang berjudul 'The Secret of Slimming Hypnolangsing', Juli menyebutkan bahwa hypnolangsing adalah sistem pemrograman pikiran. Anda memprogram pikiran dengan kebiasaan baru yang sehat, sehingga dapat berhenti bermasalah dengan berat secara permanen.

Sabtu, 22 Juni 2013

Sudah Diet Ketat Tapi Berat Badan Tak Juga Turun? Ini Penyebabnya!


Berat badan tak juga turun, padahal merasa sudah mengikuti program diet dengan benar? Mungkin pola hidup Anda yang masih bermasalah. Tanpa sadar, seringkali kita melakukan beberapa kebiasaan yang membuat tubuh sulit menjadi langsing meskipun sudah mengurangi porsi makan atau rutin olahraga. Beberapa kebiasaan bisa membuat berat badan susah turun, dan ini enam penyebabnya, seperti dilansir All Women Stalk.

1. Mengharapkan Hasil Besar dalam Waktu Instan
Anda harus menargetkan hasil yang realistis agar tidak kecewa dan akhirnya menghentikan program diet. Jangan bermimpi bisa turun berat badan 5 kg dalam sebulan jika Anda tetap mengonsumsi makanan berlemak dan tinggi kalori setiap hari. Ketika Anda berhenti diet karena kecewa dengan hasil yang didapat, tentu saja, berat badan tak akan berkurang. Rencanakan program diet bersama ahli nutrisi dan fitness dengan instruktur. Konsultasikan bagaimana cara yang aman dan sehat untuk memiliki berat badan ideal.

2. Tidak Memerhatikan Kalori 'Tersembunyi' dalam Makanan
Diet untuk menurunkan berat badan memang menuntut Anda untuk belajar sedikit ilmu matematika. Kalori yang Anda konsumsi haruslah lebih sedikit dari kalori yang terbakar, itulah kunci sukses kurangi bobot tubuh. Jika Anda tidak juga berhasil mencapai target, mungkin karena Anda tidak menghitung konsumsi dan pengeluaran kalori sejak awal program diet. Rata-rata wanita membutuhkan 1800-2000 kalori tiap hari. Jika ingin menurunkan berat badan, kurangi hanya 500 kalori dari angka kecukupan setiap harinya.

3. Kurang atau Tidak Beraktivitas Fisik
Berat badan tidak akan berkurang hanya dengan melakukan diet. Untuk mendapatkan hasil maksimal, Anda harus menggabungkan diet dengan aktivitas fisik secara rutin. Tidak hanya membuat langsing, kombinasi diet dan olahraga akan membuat tubuh sehat dan mencegah tubuh kembali gemuk kembali.

4. Mencoba Diet karena Tren
Banyak ahli gizi atau ilmuwan yang menciptakan pola-pola diet tertentu yang seringkali hasilnya hanya sementara. Diet Atkins misalnya, melarang pediet mengonsumsi karbohidrat dan hanya fokus pada makanan berprotein tinggi. Jenis diet ini memang bisa menurunkan berat badan dengan cepat, tapi sampai berapa lama Anda harus makan tanpa karbohidrat? Apakah selamanya? Biar bagaimanapun, tubuh tetap memerlukan karbohidrat untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan aktivitas tubuh. Ketika Anda kembali ke pola diet yang biasa, tubuh pun akan kembali ke bentuk semula. Lupakan diet musiman dan ikuti diet sehat yang memasukkan semua nutrisi yang dibutuhkan tubuh dengan jumlah proporsional.

5. Kurang Tidur
Orang yang tidurnya berkualitas, dengan kata lain memiliki jam tidur yang cukup bisa menurunkan berat badan lebih efektif dibandingkan orang yang kurang tidur. Tidur kurang dari 7-8 jam sehari akan menyulitkan tubuh mengumpulkan energi untuk beraktivitas, juga mencerna makanan. Sejumlah penelitian menunjukkan, orang yang mengalami lelah setiap hari, metabolisme tubuhnya akan menurun. Metabolisme merupakan proses mengubah nutrisi makanan dan kalori menjadi energi yang dibutuhkan tubuh untuk melakukan aktivitas. Metabolisme rendah, berarti kemampuan tubuh untuk membakar kalori juga lebih sedikit.

6. Konsumsi Garam Berlebihan
Konsumsi garam yang berlebihan membuat tubuh menumpuk cairan. Hal ini bisa membuat area perut tampak buncit. Sebab itu, hindari atau kurangi makanan yang banyak mengandung garam, seperti junk food dan daging olahan. Biasakan menyajikan makanan hanya dengan sedikit garam. Anda bisa menggantinya dengan berbagai macam bumbu dapur seperti rempah-rempah untuk memperkaya rasa masakan. Pilih juga bahan makanan yang 'netral', seperti daging ayam tanpa kulit, susu skim, buah dan sayuran segar.


***

-Biolo WSC
-Biolo World Slimming Capsule
-Slimming Capsule Biolo
-Biolo Slimming Capsule

-Pelangsing Herbal